Selasa, 29 Juni 2010

Terpaan Media Massa, Usia Kematangan Remaja Semakin Cepat

Medan, (Analisa)

Usia kematangan remaja saat ini semakin cepat dibandingkan dengan remaja masa lalu.
Remaja masa lalu, usia kematangannya atau pubertas ketika berusia 15 - 17 tahun namun pubertas remaja masa kini usianya antara 10 - 12 tahun.

"Dampaknya sangat mengkhawatirkan di antaranya remaja hamil di luar nikah, seks bebas dan pacaran di usia dini," ungkap Dekan Psikologi UMA, Dra Hj Irna Minauli MSi didampingi Ketua Panitia Seminar Remaja, Istiana SPsi MPd dan Kabag Humas UMA, Dra Hj Hermawaty Harahap MAp kepada pers, Senin (28/6) di Fakultas Psikologi UMA.

Pernyataan Irna Minauli tersebut terkait dengan seminar remaja, masalah dan penanggulanganya, yang diselenggarakan Fakultas Psikologi UMA bersama Penerbit Erlangga, Sabtu (26/60 lalu di Convention Hall kampus UMA.

Lebih lanjut dikatakannya, penyebab kematangan pubertas seorang remaja diakibatkan pengaruh terpaan media massa dan asupan nutrisi makanan bergizi dan kesehatan remaja.

"Adanya terpaan teknologi komunikasi khususnya media massa, mereka para remaja percepatan kematangan fisiknya, tidak sejalan dengan perkembangan kognitif dan emosionalnya," jelas Irna Minauli yang saat kegiatan seminar membicarakan masalah memahami remaja.

Kematangan fisik seorang remaja itu bisa dilihat dari bentuk tubuhnya seperti payudara yang besar, nada suara berubah, jakun membesar, cepat mengalami menstruasi bagi remaja putri dan mimpi basah bagi remaja putra dan sebagainya.

Antisipasi

Untuk mengantisipasi dampak negatif dari kematangan usia pubertas remaja saat ini, lanjut Irna Minauli sangat diperlukan kualitas komunikasi antara orang tua dan remaja. Orang tua harus menjadi teman bagi anak remajanya dan jangan memperlakukan anak remajanya seperti remaja masa lalu yang selalu mendikte dan mengatur. "Perlakuan remaja sekarang harus dibedakan tidak sama seperti remaja dahulu yang selalu diatur oleh orang tuanya," jelas Irna Minauli.

Solusi mengantisipasi dampak buruk kematangan usia remaja lainnya adalah dengan memberikan pendidikan seksual sejak dini dan memberikan pemahaman norma - norma agama, mana yang baik dan yang salah.

Sementara itu Ketua Panitia Seminar, Istiana SPsi MPsi menjelaskan pada saat seminar remaja, masalah dan penanggulanganya tersebut diikuti sebanyak 100 peserta dari kalangan mahasiswa dan dosen berasal dari berbagai perguruan tinggi di Medan.

Para pembicara terdiri dari, Irna Minauli, Andi Chandra dengan pembicaraan mengenai remaja dan narkoba, Mariono "remaja dan keterbelakangan mental" serta Ummu Khuzaimah. "Tujuan dari seminar tersebut agar mahasiswa dan dosen bisa memahami bagaimana memperlakukan seorang remaja, sehingga masa remaja tidak sia - sia,"kata Istiana. (twh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar