Jumat, 18 Juni 2010

Sungai Deli Penuh Sampah, Wagubsu Prihatin Wagubsu Bersama Kepala BLH Sumut Harungi Sei Deli.

Wagubsu Gatot Pudji Nugroho mengaku prihatin dengan kondisi Sungai Deli yang saat ini dipenuhi sampah. Akibatnya, Sungai Deli jadi kotor padahal dulunya lokasi itu pernah dijadikan jalur perdagangan di Kota Medan
Hal itu diungkapkan Wagubsu Gatot Pujonugroho saat menyusuri Sungai Deli dari Jembatan Pulo Brayan Kota hingga ke Jembatan Simpang Kantor Labuhan.
Saat penyusuran, Gatot mendapati di sepanjang alur Sungai Deli, masyarakat masih banyak menggunakan air sebagai sumber kehidupan sehari-hari, yakni untuk keperluan mandi dan MCK.
Satu hal yang masih menghibur hati Wagubsu, dia sempat menyaksikan masih ada masyarakat yang menggunakan ban mengumpulkan sampah (botot), plastik, besi dan lainnya khusus di daerah Titi Papan untuk dijual ke pengumpul sampah.
Hasil penelusurannya dengan Kepala BLH Sumut Prof Syamsul Arifin SH, MH, Asisten Sosial Pemko Medan Farid Wajedi, Kadis Pengelolaan Sumberdaya Air Sumut Ruslan dan Syarifuddin Siba selaku Ketua Tim Aksi Pengembangan Sumber Daya Hayati Laut Pantai Timur Sumut direncanakan akan menyusun strategi pengelolaan Sungai Deli.
Diharapkan program pengelolaan Sungai Deli yang sudah dilaksanakan BLH Sumut sejak empat tahun lalu bersama dengan JICA dan Kantor Kementerian Negara LH lebih diintensifkan pelaksanaannya dengan melibatkan Pemko Medan dan Deliserdang.
Sementara Kepala BLH Sumut Prof H Syamsul Arifin SH,MH dari hasil kajian ternyata penyebab menurunnya kualitas Sungai Deli disebabkan limbah domestik 60 persen ditambah limbah perusahaan dan limbah domestik bersumber dari pertanian, karena Sungai Deli yang panjangnya 72 km, berada di daerah Kabupaten Karo (hulu sungai), Deliserdang dan Kota Medan yang bermuara di perairan Belawan. ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar