Sabtu, 29 Mei 2010

Sumut Harus Tetap Jadi Daerah Hijau untuk Tembus Pasar Pariwisata RRC

Untuk menembus pasar pariwisata RRC (Republik Rakyat China) yang sedang booming, Sumatera Utara harus dijual sebagai daerah hijau (green destination) yang mengandalkan kelestarian dan keindahan alam atau ‘green tourism’.“Potensi itu yang dapat dijual ke RRC saat ini. Sebab, kalau mau mengandalkan wisata perkotaan, wisata belanja maupun wisata sejarah tidak menarik bagi masyarakat RRC. Kalau untuk wisata itu, mereka lebih memilih ke Amerika, Singapura atau di China sendiri yang memiliki destinasi wisata sejarah cukup tua,” kata Tse Yam Ching, General Manager Agence Pariwisata Republik Rakyat China (RRC) di Medan, Jumat (28/5).

Tse Yam Ching mengaku sangat tertarik dengan panorama dan keindahan alam Sumatera Utara yang masih asri dan hijau.  “Dulu saya pernah beberapa kali datang ke Danau Toba, tapi begitu saya datang ke Taman Simalem Resort, ada kesan yang berbeda,” katanya yang diterjemahkan oleh Tandeanus Sukardi.  Dikatakannya, sebelumnya sangat sulit untuk membawa turist asal China untuk datang ke Sumut. Alasannya, karena tidak ada thema yang khas untuk bisa dipromosikan dan dijual.

“Selama ini, thema yang mau dijual belum saya dapat. Tapi begitu saya berkunjung ke Taman Simalem Resort, barulah saya dapatkan thema itu,” ungkapnya.
Tse Yam mengaku, selama ini dia melihat Danau Toba dari sudut pandang yang berbeda. Namun setelah melihat keindahan Danau Toba dari Taman Simalem Resort, barulah benar-benar bisa melihat panorama dan keindahan Danau Toba yang sesungguhnya.

“Taman Simalem Resort bisa dijadikan sebagai ikon wisata Sumut. Dan ini laku dijual di China. Sebab, secara umum, tekanan kerja di kota-kota besar di RRC sangat tinggi. Mereka butuh refresing dengan melihat hijaunya alam. Dan keindahan hijaunya alam itu ada di Sumut ini,”kata Tse Yam.

Tse Yam menyatakan, untuk mendukung industri pariwisata di Sumatera Utara, infrastruktur jalan menuju ke objek wisata seperti ke Danau Toba haruslah diperbaiki. Kemudian hal yang harus disiapkan dibukanya jalur penerbangan langsung dari RRC ke Medan.

“Jika jalur penerbangan langsung dibuka dengan melihat potensi alam Sumut yang masih hijau dan indah dengan sendirinya mereka akan datang lagi,” kata Tse Yam.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provsu, Drs Eddy Syofian MAP menambahkan, potensi pariwisata di Sumut memang sangat menarik dan memiliki keunikan serta ciri khas tersendiri dan tidak dimiliki daerah lain. Salah satunya Danau Toba yang masuk dalam nominasi salah satu keajaiban di dunia.

“Objek wisata Taman Resort Simalem itu masuk salah satu objek wisata unggulan di Sumut. Punya keunikan dan ciri khas yang tak dimiliki provinsi di Indonesia lainnya,” kat Eddy Syofian.

Eddy meyakinkan, para wisatawan asal China tidak perlu khawatir untuk datang ke Sumatera Utara. Sebab, selama ini hubungan antara Pemerintah provinsi Sumatera Utara dan China (Guangjou) sangatlah baik. Bahkan, satu abad silam, orang China sudah datang ke Medan, seperti Chong Api dan lainnya.  “Pemprovsu dan Guangjou telah menjalin hubungan perdagangan, ekonomi dan pariwisata. Bahkan di Medan, ada nama Jalan Guangjou,” jelas Eddy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar